1988/1989
Barito Putera dibentuk dengan harapan memajukan sepakbola banua.
Lahir dari inisiatif H. Sulaiman HB, yang saat itu sedang mempertaruhkan
nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi besar.
Beberapa pemainnya berasal dari Persinus, beberapa diantaranya
adalah :Fachri Amiruddin, Abdillah, Sir Yusuf Huawe. Awal berdirinya
langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan Arsitek Andi
Lala asal Ujung Pandang.
1989/1990
Pemain Legendaris Barito, Frans Sinatra Huwae bergabung setelah
dipanggil H. Leman, frans mundur dari Klub Pelita Jaya. Pelatih saat itu
Sukma Sejati, dan Frans menjadi kapten Barito.
1990/1991
Pelatih Sukma Sejati digantikan Maryoto, dimana beliau adalah
instruktur Diklat Ragunan yang membimbing Frans. Salahudin bergabung
Barito dan kemudian dipanggil Timnas Sea Games Manila dan mendapat
medali emas. Salahudin jadi satu-satunya pemain Barito yang digaji PSSI
seumur hidup.
1991/1992
Barito Putera melesat dibawah arahan Maryoto menumbangkan tim-tim
Galatama. Akhir 1992, maryoto dipanggil PSSI untuk melatih Timnas.
Pelatih Barito kemudian dipegang (alm) Andi Teguh.
1992/1993
Andi Teguh membawa barito semakin solid dengan pemain lokal di
kompetisi galatama seperti Frans, Salahudin, Zainuri, Yusuf Luluporo,
Abdillah, Albert Korano, Fahmi Amiruddin, Samsul Bahri, Joko Hariyono,
Heriansyah, Saiman dll.
1993/1994
Daniel Roekito menggantikan Andi Teguh pada 1993, memoles Barito
menjadi salah satu Tim yang ditakuti di Liga Dunhill. Memunculkan
striker yang sangat disegani saat itu, Buyung Ismu.
1994/1995
Tahun yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri
H Rahmadi HAS sukses ke semifinal Ligina I. Sayang mereka tumbang di
semifinal kala berhadapan dengan Persib Bandung 0-1 di Senayan.
Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan
yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan.
Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia
menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin
sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera pada waktu
itu.
1995/1996
Tahun ini Barito hanya mampu masuk 8 Besar Liga Dunhill, Daniel
Roekito digantikan oleh pelatih asal Bulgaria, A.Soso. Sejak berdiri
hingga sekarang, A.Soso adalah pelatih asing satu-satunya yang pernah
menukangi Barito.
1996/1997
Maryoto kembali hadir menggantikan A.Soso yang dianggap kurang maksimal. Barito mampu kembali ke 8 besar Liga Kansas.
1997/1998
Maryoto diduetkan dengan A.Soso, namun hasilnya Barito hanya bertengger di 12 besar liga Indonesia.
1998/1999
Masih dengan duet maryoto dan A.Soso, namun belum ada peningkatan, Barito tetap di 12 Besar Ligina.
1999/2002
Barito Bertahan di Divisi Utama, ada 2 pelatih yang sempat menangani Barito, yaitu Rudy William Keltjes dan Tumpak Sihite.
2002/2003
Kondisi Keuangan manajemen Barito Putera sedang mengalami kemunduran,
Frans Sinarta Huwae dipercaya melatih Barito Putera. Sayang, setelah 9
Tahun berada di kasta tertinggi Liga Indonesia, Barito harus terpuruk ke
Divisi I, sunggu kenangan pahit bagi Barito Putera.
2003/2004
Barito kembali harus jatuh ke Divisi II, Frans digantikan (alm)Gusti
Gazali. Sempat diisukan bubar, namun manajer Hasnuriyadi membantahnya
dengan press release yang dikirim ke media cetak pada tahun itu.
2004-2007
Ditengah situasi Krisis, H Sulaiman HB menunjuk Putera Bungsunya
Zainal hadi HAS untuk jadi manajer tim. Zainal kemudian memanggil
Salahudin yang sukses menghantarkan Persepar Palangkaraya ke Divisi I
Liga indonesia pada 2007.
2007/2008
Dalam keadaan yang terpuruk, Salahudin memikul tanggung jawab
mengembalikan Barito seperti jaman 1994/1995. Akhirnya Salahudin
berhasil mengumpulkan materi pemain yang punya semangat juang tinggi dan
meraih Juara Divisi II pada 2008 dan mendapat promosi ke Divisi I pada
2009/2010.
2008/2009
Gairah tim kebali digalakkan, semangat masuk Divisi Utama jadi
bidikan. Hadirlah pilar-pilar terbaik Salahudin seperti Sugeng Wahyudi,
Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko, Sartibi Darwis, dll.
Barito mampu bertahan di divisi I.
2009/2010
Akhirnya Salahudin sukses membawa Barito Putera naik tahta ke Divisi Utama Liga Indonesia setelah menembus 8 besar Divisi I pada musim itu.
2010/2011
Ditangan salahudin Barito Putera mampu bertahan di papan tengah Grup 3
Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone. Jika tahun ini bisa jadi tim kuat
di Liga Ti-Phone, setidaknya tahun depan bisa jadi pelecut untuk
menembus Liga Super Indonesia atau ISL. Pada laga terakhir melawan PSS
Sleman, Barito takluk 0-1 sehingga finish di urutan ke 6 Divisi Utama
Liga indonesia dan gagal lolos ke Piala Indonesia. Namun kemungkinan
harapan besar Barito berlaga di Piala Indonesia sangat terbuka. Barito
naik peringkat ke 5 setelah PSSI menghukum Persebaya Divisi Utama karena
ketahuan memakai pemain yang tidak sah
2011/2012
Masih ditangan pelatih Salahuddin, Barito Putera sempat gamang memilih
antara PT LI dan PT.LPIS. Nama PS. Barito Putera sempat terdaftar di 2
kompetisi kasta kedua itu. Akhirnya Barito Putera memilih berlaga di
Divisi Utama PT. Liga Indonesia. Perjalanan diawali dengan hasil manis
poin penuh di tour papua Januari 2012. Barito Putera pun tak terkalahkan
diseluruh laga Kandang selama 2 musim kompetisi Divisi Utama (sejak
2010-2012). Hasil manis diraih dengan menghempaskan PSBS Biak diakhir
penyisihan Grup 2 DU LI, barito lolos 8 besar, supporter pawai. 8 besar
Barito sempat terseok setelah meraih kemenangan besar 5-1 atas Persebaya
DU, Barito justru ditahan imbang PSSB 1-1 dan dikalahkan PSIM 0-1.
Untung saat itu Persebaya justru mengalahkan PSSB dan Barito Lolos
semifinal sebagai runner up. Semifinal sekaligus penentuan jatah
otomatis lolos ISL Barito berhasil mengalahkan Persepam MU 2-0.
Selangkah lagi barito, dan ternyata benar. Malam senin 8/7/2012 seluruh
pecinta Barito Putera menyaksikan tim seribu sungai ini mengangkat Piala
Divisi Utama yang diburu sejak liga Dunhill (LIGINA I 1994). 18 tahun
perjalanan panjang, 10 tahun terjerembab ke divisi II & I, kini
Barito Putera kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia dengan
status JUARA DIVISI UTAMA setelah menghempaskan Persita Tangerang 2-1.
Sackie Teah Doe juga berhasil jadi top skor dengan raihan 18 gol.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar