Kamis, 04 April 2013

Kehadiran Kulit Bundar Dalam Hidupku

Si Kulit Bundar, sebutan untuk Bola dalam permainan Sepakbola.
   Siapa sih yang tidak kenal dengan Sepakbola dan hampir olahraga tersebut menjadi olahraga kesukaan semua orang didunia. Namun semua orang pasti mempunyai cerita tersendiri hingga mereka mengenal Sepakbola ini dan aku akan menceritakan bagaimana awalnya Kehadiran Kulit Bundar Dalam Hidupku.
    Hadirnya Kulit Bundar Dalam Hidupku berawal dari Ayahku sendiri yang senang menonton bola, ya walaupun kata dia (bahasa banjarnya : jar sidin) terlalu banyak mudaratnya. Sebagaimana diceritakan ayahku, asal mula Sepakbola adalah dimana pada zaman Nabi ada seseorang yang taat beribadah kepada Allah SWT. bernama Hasan Husen, namun karena manusia-manusia kafir tidak senang terhadapnya lalu dia dibunuh dan kepalanya dipotong hingga kepala tersebut dijadikan bola untuk bermain Sepakbola. Hmm kalau memandang dari sisi yang itu memang sangat mengerikan sejarah Sepakbola, namun apabila melihat dari sisi yang lain dimana sepabola modern yang sudah jelas peraturan dan hukumnya dalam Sepakbola, sesungguhnya berawal dari kota London, Inggris. Sepakbola berawal dari kota London diperkuat dengan banyak klub-klub Sepakbola di kota tersebut.

Abahku !!!
   Tetapi awal aku mengenal si kulit bundar bukan dari Negeri Ratu Elizabeth, melainkan dari Negeri Samba, Brazil. Pada saat aku kecil dulu Brazil menjadi raksasa Sepakbola dunia dan hingga sekarang sudah mengantongi 9 Piala Dunia, yaitu perolehan terbanyak didunia. Dan saat aku kecil dulu, yang menjadi magnetnya adalah Ronaldo Luís Nazário de Lima atau biasa dikenal dengan sebutan Ronaldo. Dia saat itu menjadi idola saya dan dengan bangganya saya menyanyikan lagu Go Go Ale Ale Ale.

Ronaldo Botak
  Seiring berkembangnya zaman, akhirnya Inggris benar-benar menunjukkan kepada saya mereka pencetus sepakbola modern didunia. Saya mulai mengenal adanya klub sepakbola, bukan hanya timnas sepakbola. Anehnya bukan klub kota London yang muncul pertama dalam hidup saya, melainkan klub dari kota Liverpool, yaitu Liverpool sendiri. Dari Liverpool itulah aku mulai mengenal klub-klub sepakbola dunia dan saat itulah aku melihat sang pangeran Steven Gerrard. Terbukti Gerrard sampai sekarang masih setia dengan Liverpool.

The Prince of Liverpool
  Kemudian aku mulai mengenal pemain inggris dan kembali sosok baru muncul, yaitu David Beckham. Tendangan bebasnya yang begitu memukau membuatku hanya bisa bersorak dan selalu membuatku degdegan ketika sang pemain mendapat kesempatan melakukan tendangan bebas. Selain karena kelihaian dia dalam mengolah si kulit bundar, sisi lain yang ku suka adalah style nya saat itu. Keren pool pokonyaaa

Terimakasih membawa Real Madrid kehadapanku
  Ya seperti terpampang diatas bertuliskan "Terimakasih membawa Real Madrid kehadapanku", David Beckham saat itu bermain di Real Madrid. Kemudian aku mulai menelusuri klub tersebut dan saat itu pula juga menyatakan diri sebagai Madridista. Hala Madrid ! Real Madrid merupakan klub raksasa dunia dan penuh dengan bintang. Dimana saat itu dalam klub terdapat kawan satu timnas Beckham di Inggirs, yaitu Owen dan Woodgate. Lalu hadirnya pemain dari 4 negara berbeda, yaitu Figo, Zidane, Welter Samuel dan Gravese. Dan pemain asli negeri itu sendiri (Spanyol), seperti Casillas, Cesar Sanchez, Ramos, Pavon, Helguera, Salgado, Raul Bravo, Guti, Morientes dan Sang Pangeran Bernabeu Raul Gonzales. Tak lupa pula hadirnya dua botak Brazil, yaitu Roberto Carlos dan juga pemain sepakbola yang pertama kali membuatku terpukau, yaitu Ronaldo.

Skuad Real Madrid 2004/2005
   Selain mengenal sepakbola luar negeri, tentu saja aku juga mengenal sepakbola dalam negeri. Sang Garuda harus terus terbang tinggi menggapai angkas dan Sang Saka Merah Putih harus terus berkobar di tiang tertinggi. Masih teringat jelas saat aku kecil dulu, Timnas Indonesia menembus Final Piala Tiger 2004 (sekarang dikenal AFF) dibawah asuhan pelatih asing asal Inggris, yaitu Peter White. Namun saat itu timnas Indonesia gagal menang dan hanya meraih posisi runner-up. Saat itu nama pemain yang paling menggebrak ditelingaku adalah Bambang Pamungkas dan solossa bersaudara, yaitu Boaz dan Ortizan.

Timnas Indonesia saat itu
  Dari belajar sepakbola international yang bukan hanya timnas, lalu aku mencari klub-klub sepakbola di Indonesia dan ternyata ada. Karena juga berada di Indonesia, kemudian aku bertanya kepada ayahku klub sepakbola asal Kalimantan Selatan dan jawabannya adalah Barito Putera. Lalu ayahku menceritakan mengenai curangnya persepakbolaan di tanah air, dimana orang-orang ibukota tidak menginginkan klub asal kalimantan menjadi penguasa. Cerita ayahku saat itu terjadi semifinal antara Barito Putera vs Persib Bandung. Pada waktu itu Barito Putera menjadi klub terkuat di Indonesia, bahkan prediksi semua orang bukan hanya orang banjar, Barito Putera akan menjadi Juara. Namun sayangnya semua itu ternodai oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Dimana ayahku sendiri yang melihat banyak sekali kesalahan-kesalahan dilemparkan kepada Barito dan lebih parahnya lagi, ketika Barito menyerang selalu dianggap offside padahal tidak. Dan hasilnya Barito harus menelan kekalahan 0-1, karena merasa dicurangi Barito langsung kembali ke Banjarmasin tanpa menjalani laga perebutan Juara Ketiga. Sesampainya di Banjarmasin, pemain Barito disambut dengan meriah dan diarak keliling kota. Saat diarak ada yang membawa peti mati dan nisan yang bertuliskan Wasit Agil Pemimpin Pertandingan Barito vs Persib, kemudian dikuburkan (walaupun peti kosong) seolah menyatakan bahwa wasit tersebut harus mati atau menghilang dari dunia selamanya.

Bujur jua kah ini pemainnya saat itu ?
   Sejak mengenal Barito Putera, tentu saja aku langsung menjadi supporternya, karena merupakan klub asal Kalimantan Selatan. Setelah sekian lama tidak mengetahui kabar Barito, hingga akhirnya aku membaca koran yang berisi kemenangan Barito Putera atas Persiram dengan skor 6-0 atau 6-1 saat itu, aku juga lupa, heeee. Dan saat itu Barito sudah masuk 8 besar Divisi Utama untuk bersaing naik kasta ke ISL. Kemudian aku tunggu-tunggu di TV dan ternyata malah Persiram yang promosi. Loh itukan klub yang dibantai Barito? Eh dalam perebutan poin Barito kalah dan harus menerima kenyataan bertahan di Divisi Utama. Lalu aku mulai mengenal twitter dan dari situlah aku terus memantau perkembangan Barito Putera. Hingga akhirnya menjelang akhir musim (sebelum memasuki 8 besar) aku ada berbincang dengan adik kelasku di sekolah dan ternyata dia pengamat Barito Putera juga, ya spontan saja kami berdua sama-sama kaget. Kemudian dia mengajak saya untuk membuat supporter Barito Putera Korwil Tanjung dan akhirnya kami berhasil membentuk Lasmantab (Laskar Mania Tabalong) korwil Tanjung.
Cerita selengkapnya mengenai terbentuknya Lasmantab akan segera hadir di blog ini, heee

Sosok yang telah memberitahuku banyak hal dalam sepakbola, agak susah sih nyari foto SIDIN sendiri, abah lebih pede kalau foto sama mama ternyata, Hahahaha


Tidak ada komentar :

Posting Komentar