Selasa, 25 September 2012

Acceleration 4th of SMANDUTA


Lulus !!!
    Satu kata yang memaknai berbagai hal, ada kesenangan dan kesedihan. Semua terlihat senang saat mengetahui SMA kami, SMAN 2 Tanjung, lulus 100%. Namun semua hal itu berbeda saat acara perpisahan dan pengukuhan, perasaan menjadi bercampur aduk dengan kesedihan. Soalnya bakal terpisah dengan sahabat-sahabat seperjuangan, orang yang dicintai dan disayangi, guru yang tak pernah letih menuntun kami hingga lulus, serta acil kantin yang selalu setia menunggu kami membayar hutang.
    Siapa yang tidak bakal rindu akan masa-masa SMA ? Dimana kita disana peralihan dari remaja ke dewasa, alias 4Lay, kita mencari jati diri kita kemanakah kita bakal beranjak, berubah dewasa sepenuhnya ataukah menjadi seorang alay yang tertunda. SMA masa dimana kita mulai menemukan teman baru dalam pijakan yang lebih kedepannya, dimana kita harus bisa memilih dan menyaring pertemanan yang bukan berarti tidak ingin berteman dengan siapa saja.
      Masih teringat saat pertama masuk SMA. Semua teman-teman berlagak acuh karena sudah mengalami peningkatan hormon seksual, perkenalan antara cowok dan cewek tidak dapat langsung terjalin. Cowoknya memasang muka tegang/serius/karas (bahasa banjarnya) yang seolah-olah ingin menunjukkan kejantanan dan kegagahan mereka ya walaupun hal itu berbeda dengan jati diri mereka sebenarnya. Terus ceweknya juga, mau tapi malu, gengsi dong kalau mereka duluan yang ngajak kenalan, jadi mereka sengaja acuh terhadap kami (cowok) namun selalu mondar-mandir menampilkan charisma-nya berharap ada yg mau kenalan.
       Pertama masuk SMA saya ditunjuk menjadi ketua kelas, ya mungkin karena ketampanan saya mereka jadi memilih saya dan kebetulan saingan saya waktu itu gak jauh-jauh amat dari om-om warung jablay.
        Semester 1,  2, dan  3 dilalui dengan canda tawa dan kelakuan khas spesies alay. Ya misalkan sebut saja menyontek saat ulangan, hal itu sangat alay, kenapa kita harus susah-susah belajar dan hasil belajar kita tersebut dites terus dijawab dengan hasil usaha otot bukan otak, nilai memang baik tapi ilmunya mana. Saya pun juga baru mendapatkan jurus ninja (menyontek) saat dibangku SMA, dari SD-SMP saya tidak pernah menyontek sekalipun. Alasan saya melakukannya adalah karena ada yang memulai lebih dulu dan hal itu sangat merugikan saya apabila tidak melakukannya juga. Oh dia hebat sekali bagus nilainya, sedangkan saya remedial dan oh ternyata dia menyontek, kenapa saya tidak bisa, oh saya lupa kalau saat saya ulangan duduk paling depan jadi agak susah sedangkan dia dibelakang.
       Ya saya menerima perlakuan ini, itulah perjuangan hidup SMA, memakan atau dimakan, menyontek atau mengulang. Tapi saya agak kasian dengan beberapa teman saya, dia memberikan contekan terhadap orang lain, namun nilai dan peringkat dia dibawah orang yang dia beri contekan, huft kasian kasian, kamu yang tabah ya!
         Begitu memasuki semester 4, contekan semakin gencar dan menggelorak, Karena ini adalah penentuan naik ke kelas XII, kalau sudah berhasil ya selamat siap-siap UN, tapi kalau terpeleset tidak akan pernah bisa menggapainya lagi.
        Akhirnya naik juga ke kelas XII, kemudian semua mulai terfokus dengan satu tujuan, Lulus UN. Semua mulai giat belajar, ya walaupun agak susah sih soalnya pelajaran saat kelas terdahulu gak nempel di otak melainkan menempel disecarik kertas dengan sebutan "paisan". Tapi ada juga yang males bikin paisan, jadi sekalian lontong aja agak gedean dikit, termasuk saya (perjuangan mamen, lo bisa knp gue enggak).
       Seperti biasa sebelum UN dilakukan yang namanya Try-Out, ya alhamdulillah pada percobaan tersebut saya peringkat teratas untuk jurusan ipa, tapi mengapa saat hasil UN saya tidak menempati peringkat itu lagi, bahkan untuk 5 besar pun susah. Apa mungkin SMS dari beberapa pihak mengenai kunci jawaban UN terhadap saya salah, ataupun mungkin dia lebih banyak sumber SMS daripada saya sehingga dapat membandingkan jawaban manakah yang paling benar, sedikit kecewa namun tetap bersyukur.
YANG PENTINGKAN LULUS.
       Dan saya pun sadar kenapa banyak pihak yang menentang diadakannya UN, hal itu merupaka suatu pembodohan bagi bangsa Indonesia. Bagaimana mungkin siswa-siswi yang diajarkan materi oleh gurunya (terutama daerah pelosok) harus menjawab soal-soal yang diberikan oleh orang yg bukan mengajarkan mereka, tentu saja kurikulum dan pembahasannya berbeda ? Penyebab ketidaklulusan itu bukan pintar atau tidaknya seseorang, melainkan mental mereka yang sudah jatuh terlebih dahulu sebelum menghadapi UN. Oleh sebab itu, muncullah beberapa pihak seperti ninja-ninja yang ikut membantu dalam penyelesaian UN ini.
       Lulus SMA menjadi jalan selanjutnya yang harus dilalui, melanjutkan pendidikan (kuliah) atau langsung bekerja ataukah kawin (bagi cewek, karena yang menafkahi cowok). Saya sendiri memutuskan untuk melanjutkan pendidikan (kuliah).
        Jalur pertama yang saya dapat adalah SNMPTN Undangan. Pada saat itu saya memilih di Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Malang, namun hal itu kebodohan yang sudah saya lakukan. Ini bisa menjadi catatan buat adik-adik kelas, untuk jalur undangan lebih baik salah satu memilih PTN yang berada didaerah kalian sendiri dan pesaingnya kurang, karena saya juga baru tahu kalau kapasitas penerimaan jalur undangan lebih sedikit daripada tertulis. Ya hasilnya saya tidak terdaftar di sekitar 40 orang yang lulus dari 7600 sekian pendaftar untuk Pendidikan Informatika.
        Saya tidak menyerah sampai disana, saya terus berlanjut mengikuti SNMPTN Tertulis, tapi kali ini saya memilih Universitas Lambung Mangkurat. Dan alhamdulillah saya lulus di Pendidikan Kimia, ya agak jauh sih dari permasalahan Logika dan Turbo Pascal.
    Sebelum itu juga saya sempat mendaftar di Universitas Muhammadiyah Malang dan Poltekkes Banjarmasin namun tidak lulus, tapi sempat juga lulus di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta namun salah ambil jurusan, saya kira informatikanya ke pendidikan ternyata ke teknik.
       Ya walaupun Pendidikan Kimia ini hampir salah jurusan juga, karena saya sering remedial kimia saat di SMA, namun yang namanya sudah cinta ama kimia mau gimana lagi. Dan sekarang aku mencoba beradaptasi dengan lingkungan dunia baru di kampus FKIP UNLAM.
        Nih aku kasih beberapa foto kenangan saat di SMA, teman yang protes silakan comment ya nanti dihapus deh fotonya, heeee :D

Foto bersama pertama kali (sayang gak semua ada nih)
Seragamnya masih beda-beda, ada yang belum dapat
Angkatan 3 dan 4, sialan gue gak keliatan tuh sblh kanan gambar
Angkatan 4 dan 5, kali ini keliatan cuman dikit
Separing Futsal dengan aksel SMAN 1 Tanjung
Kunjungan ke Adaro
Kunjungan ke FK Unlam
Kunjungan ke objek wisata pagat barabai
Perpisahan 2011/2012

Tidak ada komentar :

Posting Komentar